Selasa, 27 Mei 2014

DARI WIJI THUKUL

Wiji Thukul
(Surakarta, 23 Agusus 1963 - .... ?)

Penyair haruslah berjiwa "bebas dan aktif", bebas dalam mencari kebebanaran dan aktif mempertanyakan kembali kebenaran yang pernah diyakini. Maka belajar terus-menerus adalah mutlak, memperluas wawasan dan cakrawala pemikiran akan sangat menunjang kebebasan jiwanya dalam berkarya. Dan fanatik gaya atau tema bisa dihindarkan sehingga proses kreatif tak terganggu. Belajar tak harus di bangku kampus atau sekolah tetapi bisa di mana-mana dan kapan saja: di perpustakaan atau membaca gelagat lingkungan atau apa sajalah pokoknya yang bisa mempertajam kepekaan penyair terhadap gerak hidup dirinya dan hidup di luar dirinya juga.


Buku Kumpulan Lengkap Puisi Wiji Thukul : Nyanyian Akar Rumput


Dalam penciptaan puisi sesungguhnya penyair hanya tergantung pada dirinya sendiri, mungkin kritikus ada juga fungsinya, tetapi kritikus nomer empat urutannya. Pokonya persis seperti ketika coblosan pemilu itulah. Kita berdiri di depan gambar kontestan dan bebas sepenuhnya memilih mana yang kita pilih, tidak ditekan, tidak tertekan, tidak dipilihkan, tapi memilih sendiri.


Salam saya,
Wiji Thukul


***
Tulisan ini saya ambil dari Kumpulan Lengkap Puisi Wiji Thukul : Nyanyian Akar Rumput.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...