Minggu, 23 Desember 2012

PESONA

sungguh
aku tak sanggup 
menatap pesona wajahMu
yang benderang 
di matahari 
dan bernafas di embun suci
mengalir 
selalu mengalir 
tanpa henti di sungai hati

hadirMu adalah
bunga-bunga bermekaran
dan abadi wangi

langitkendal, 23122012/07.45 wib
: buam

Rabu, 19 Desember 2012

LUKA YANG MAWAR

: kepada Eno 

akulah mawar yang setiap pagi menyapa 
dan memberi ruang wangi di jendela kamarmu
kau petik dan kau letakkan aku di pot-pot putihmu

akulah mawar berduri
penjaga matahari dan angin di kelopakmu
kini aku tak peduli dengan guguran daun tanpa makna
yang masih selalu kau jejalkan di telingaku aku tak butuh itu


aku hanya ingin
selalu menari bersama kupu-kupu
yang riang gembira mengitari bunga-bunga

lukaku mawar bersimbah darah
terbakar dan tersayat bersama airmata
aku rapuh bagai ranting yang peluh

tidak!!
aku tak boleh kalah dengan luka ini
aku pasti menang dari sindiran-sindiran angin malam
karena memang awalku adalah sang pemenang

lukaku mawar
namun tetap memberi wangi
di jendela kamar dan menyapamu
di setiap fajar, sayang ...

Pendopo Kabupaten Kendal, 16122012/ 11.00

: Bahrul Ulum A. Malik

Selasa, 27 November 2012

Sinonim Cinta

otakku dan otakmu
hatiku dan hatimu
itu beda

mataku dan matamu
telingaku dan telingamu
hidungku dan hidungmu
mulutku dan mulutmu
itu beda

tanganku dan tanganmu
kakiku dan kakimu
itu beda

dan perbedaan itu
adalah CintaNya

Langit Kendal, 26122012, 23.55
: [buam]

Jumat, 23 November 2012

Sekali Lagi, Gaza

Gaza, tak kan hangus oleh nafsumu hai Israel yang haus darah!
Gaza, tak kan pernah mati oleh kelicikanmu wahai laknatullah!
Bumi Palestina takkan surut menyeru!, mengguncang! memporak porandakanmu!
Bumi Islam tak kan habis mengikis semangat menggempurmu!

karna mereka adalah pilihan
sebab mereka adalah seruan...
Biarpun kemaren kau bangga bisa membunuh 230 mujahid
dan melukai 750 lainnya..
Tak kan ada artinya..
bagi mereka adalah surga
tetapi bagimu mati adalah akumulasi ketakutan.
Kebanggaan picisan yang kau propagandakan pada dunia!

Sekali lagi Gaza,
Sekali lagi Palestina!
Sekali lagi kukatakan 'telah jelas yang haq dan yang bathil'

Kayla Sajida, 28 desember 2008


Sumber : http://rumahfahima.org/en/artikel73/hasilkarya86/103-kumpulan-puisi-untuk-palestina.html

Minggu, 18 November 2012

Mendinamiskan Komunitas Sastra Kendal


Sabtu, 24 Maret 2012, bertempat di Balai Kesenian Remaja (BKR), Kompleks GOR Bahureksa Kendal, Kebun Sastra yang dikomandanipenyair Kelana, menggelar diskusi sastra dengan mengangkat tajuk “Rekonstruksi Sastra Kendal”. Ada empat narasumber yang dihadirkan, yakni Bambang Dwiyono (Sekda Pemkab Kendal), Sawali Tuhusetya, Bahrul Ulum A. Malik (penggiat Komunitas Plataran Sastra Kaliwungu/PSK), dan Heri Candra Santosa (penggiat Komunitas Lereng Medini Boja). Kelana sendiri bertindak sebagai moderator.
Dalam diskusi yang dihadiri sekitar 30-an penggiat sastra dari komunitas sastraKendal, seperti Komunitas Lereng Medini (Boja), Bongkar (Sukorejo), Rumah Diksi (Brangsong), Plataran Sastra Kaliwungu (PSK), Komunitas Kebun Sastra (Kendal), dan beberapa penyair Batang (Edi S. Febri, dkk.) itu terungkap tentang pasang surut dan dinamika sastra Kendal dari masa ke masa. Harus diakui, Kendaltermasuk kota kecil yang telah melahirkan banyak sastrawan kondang. Sebut saja nama Ahmadun Y. Herfanda, Nung Runua, Gunoto Sapari, atau Prie GS. Mereka adalah sastrawan kelahiran Kendal yang dikenal cukup produktif dalam melahirkan karya-karya sastra berkelas, baik cerpenpuisi, maupun novel, pada zamannya.
Namun, agaknya Kendal tergolong kota yang kurang “ramah” dalam menghidupi para sastrawannya untuk terus berkarya di “rumah” sendiri. Akibat tuntutan perubahan dan dinamika zaman yang terus berlangsung, para sastrawan Kendallebih memilih kota lain untuk berkarya dan berkreativitas. Ahmadun Y. Herfanda dan Nung Runua di Jakarta, sedangkan Gunoto Sapari dan Pri GS di Semarang. Praktis, sepeninggal mereka, sastra Kendal dalam keadaan tiarap. Hampir tak ada event-event kegiatan sastra yang bisa dibanggakan. Masih beruntung, Kendalmemiliki kelompok Teater Semut yang masih terus eksis pentas dan menggelar event “Gelar Budaya” tahunan. Setidaknya, sastra Kendal tidak sampai “mati suri”.
Tahun 1996-an, ketika saya datang dan mulai menetap di kota Bahureksa, saya terpaksa harus “lari” ke Semarang untuk menuntaskan “naluri” bersastra. Semarang terbilang kota yang mengakrabkan saya pada ranah sastra. Di kota Lumpia itu saya bisa bersilturahmi dan ngobrol apa saja dengan Budi Maryono, Gunawan Budi Susanto (Putu), S. Prasetyo Utomo, Triyanto Triwikromo, Basa Basuki, Yudiono KS, Nurdien HK, dan beberapasastrawan lain. Simpang Lima atau kawasan Jalan Pemuda sesekali jadi tempat obrolan sambil “nyrutup” teh poci khas Tegal, hingga larut malam. Atmosfer seperti itu sulit saya dapatkan di Kendalhingga beberapa tahun lamanya.
Baru sekitar 2009-an sastra di Kendal mulai menggeliat. Kehadiran penyair Kelana dan Slamet Priyatin, harus diakui, telah membuat peta sastra Kendal berubah. Berbagai event sastra rutin digelar, baik dalam bentuk diskusi maupun pentas. Karya-karya penyair muda dibedah bareng-bareng; diapresiasi dan dikritisi, hingga “adrenalin” para penyair muda potensial bisa terus terpacu dan terasah. Kemudian,puisi-puisi terbaik karya penyair-penyair muda diabadikan dalam bentuk “bunga rampai”, meski harus diterbitkan secara mandiri. Yang tak bisa dilupakan, tentu saja peran Sigid Susanto. Sastrawan yang kini menetap di Perancis itu setiap tahun meluangkan waktu pulang ke kampung halaman (Boja), lantas menggelar event “Apresiasi Sastra” selama beberapa hari dengan mengundang para sastrawan“berkelas” dari berbagai kota, bahkan manca negara. Para penulis muda, penggiat, dan pencinta sastra diundang untuk hadir, lantas berbaur bersama dalam suasana santai dan akrab bersama sastrawan-sastrawan hebat. F. Rahardi, Agus Noor, Wayan Sunarto (Penyair Bali), Shiho Sawai (Jepang), Thomas Blarer (Swiss), Aguk Irawan Mn., Tien Suwartinah (Pontianak), Adi Toha, Ahmad Tohari, Saut Situmorang, dan beberapa sastrawan lain pernah singgah di kota ini.
Sastra Kendal kian menggeliat ketika bermunculan berbagai komunitas sastrayang cukup eksis dalam menggelar event-event sastra “bergengsi”. Komunitas Lereng Medini (Boja), Bongkar (Sukorejo), Rumah Diksi (Brangsong), PlataranSastra Kaliwungu (PSK), atau Komunitas Kebun Sastra (Kendal) yang dikomandani masing-masing oleh Heri CS, Setia Naka Andrian, Bahrul Ulum A. Malik, dan Kelana, terbilang gigih dan visioner dalam berkiprah mendinamiskan sastra Kendalmelalui kantong sastra yang dikelolanya. Bahkan, Setia Naka Andrian, punya nyali besar “melompat dengan tradisi” dengan menerbitkan buletin sastra secara rutin yang bisa diunduh secara gratis di Rumah Diksi.
Tentu, komunitas sastra saja tidak cukup. Para penggiat komunitas dengan “ideologi” dan visinya masing-masing perlu terus mengobarkan semangat dan passion berkarya, dengan tak henti-hentinya menggelar event-event sastra untuk menciptakan atmosfer kreativitas bagi para penulis muda agar proses regenerasi tidak “kepaten obor”. Bahkan, jika memungkinkan, dari Komunitas Sastrabergerak dan melaju ke dalam ranah “Sastra Komunitas” sehingga akan bermunculan karya-karya “masterpiece” dan eksotis yang memiliki kekhasan dan tampil beda. Mudah-mudahan “mimpi” itu bisa terwujud, sehingga sastra Kendalbisa terus eksis dalam peta sastra Indonesia mutakhir. ***


Sabtu, 17 November 2012

8 Resep Menjadi Penulis Produktif

oleh : Arry Rahmawan*

1. Mulai dari Hal yang Disukai
Menjadi seorang penulis itu mudah. Ini serius, walaupun kelihatannya susah tetapi tidak juga. Mulailah dari hal-hal yang disukai untuk memulai tulisan-tulisan Anda. Jika Anda suka dengan teknologi, maka buatlah tulisan tentang teknologi. Entah itu tentang ponsel atau komputer, bahkan internet. Jika Anda suka makan, maka tulislah hal-hal yang berkaitan dengan makanan, entah itu tentang gizi, rekomendasi wisata kuliner, atau masih banyak hal lainnya. Memulai dari hal yang disukai membuat kita menuliskannya dengan senang hati pula. Tetapi tetap boleh menulis apapun kok, hanya saja berdasarkan pengalaman, mereka yang menulis hal-hal yang mereka suka akan lebih tahan lama semangat dan konsistensi menulisnya.

2. Menulis Berarti Meninggalkan Karya Abadi
Satu hal yang perlu diingat agar kita selalu produktif adalah, dengan menuliskan sesuatu yang bermanfaat maka kita sedang mewakafkan waktu kita untuk menebarkan ilmu dan karya yang abadi. Tulisan memiliki umur yang jauh lebih panjang daripada penulisnya. Banyak sekali buku-buku yang sudah berumur ratusan bahkan ribuan tahun dan masih ada hingga saat ini. Bayangkan, dengan menulis Anda bisa meninggalkan sebuah warisan yang bermanfaat. Kalau kata Nabi Muhammad, salah satu amal yang terus mengalir walaupun orangnya sudah meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat. Bayangkan berapa banyak orang yang nantinya mendapatkan manfaat ilmu dari Anda?

3. Talk Less, Do More!
Yang penting mulai! Biasanya penulis-penulis pemula hanya semangat pada awalnya saja, kemudian melempem ketika harus memulai menulis karena bingung untuk memulai tulisannya darimana. Talk Less, Do More. Lakukan saja, tuliskan saja apa yang ada di benak Anda. Biarkan terus mengalir, mengalir, dan mengalir maka Anda akan kaget bahwa sebenarnya Anda bisa menjadi seorang penulis yang keren.

4. Minta Feedback terhadap Tulisan
Tulisan yang baik adakalanya tidak diciptakan dalam waktu relatif singkat, tetapi membutuhkan sebuah proses yang cukup panjang di dalamnya. Salah satu yang bisa meningkatkan kualitas tulisan adalah dengan meminta feedback terhadap tulisan tersebut. Semakin menarik lagi jika tulisan itu mampu menjadi bahan diskusi dan topik pembicaraan dari para pembacanya, berarti tulisan Anda memiliki IMPACT yang baik.

5. Kembangkan Kredibilitas dalam Menulis
Semua bisa menulis tetapi hanya sedikit orang yang bisa memiliki kredibiltas. Kredibilitas dibangun dari kejujuran dan integritas seorang penulis dari apa yang ditulisnya. Jika tulisan-tulisan Anda penuh kebohongan kemudian Anda nyatakan sebagai fakta, itu sama saja dengan membunuh kredibilitas Anda sendiri. Apalagi jika Anda menjiplak tulisan dan kemudian melakukan klaim sebagai karya tulisan Anda, maka siap-siap Anda tidak dipercaya lagi sebagai seorang penulis yang kredibel.

6. Manfaatkan Teknologi
Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat ini haruslah dimanfaatkan untuk menghasilkan karya. Bahkan facebook dan twitter pun seringkali menjadi media penyebaran tulisan dan tulisan-tulisan itu mampu memberikan IMPACT terhadap pembacanya. Tetapi tetap yang paling utama biasa digunakan untuk keperluan menulis adalah website atau blog. Tetapi intinya, teknologi saat ini sudah sangat memudahkan dan mempercepat kita untuk menulis. Maka, tunggu apalagi? Mulailah menulis sekarang juga!

7. Tantangan 45 Hari
Tantangan ini merupakan tantangan pembiasaan untuk menghasilkan tulisan. Pertama buatlah sebuah blog, kemudian tuliskan satu artikel setiap harinya di blog Anda selama 45 hari berturut-turut. Terdengar gila? Tidak juga. Tidak perlu panjang-panjang. Setengah halaman A4 saja cukup, asalkan memang tulisan itu kreasi atau inovasi dari Anda (bukan copy paste).

8. Share Tulisan Anda!
Jangan lupa untuk selalu menyebarkan tulisan Anda di hadapan publik, atau minimal ke teman-teman yang bisa Anda percaya. PD aja, toh nanti kalau masih kurang-kurang kita bisa belajar dari sana. Banyak sekali dari teman-teman Kak Arry yang memiliki karya tulisan yang bagus tetapi karena tidak PD, akhirnya karyanya tidak dipublikasikan padahal bagus sekali. Anda juga bisa mencoba bergabung di milis-milis penulisan, jurnalistik, atau grup-grup Facebook sekedar untuk berbagi tulisan Anda. Ingat bahwa tulisan Anda adalah ilmu yang bermanfaat maka sebarkanlah manfaat itu ke seluruh pelosok dunia.

Itulah 8 resep bagaimana agar diri kita menjadi seorang penulis produktif. Menulis itu mengasyikkan, membuat kita selalu belajar, belajar, dan belajar namun juga sekaligus menghasilkan karya yang dapat dinikmati orang banyak. Selamat menjadi penulis, semoga sukses dan salam CerdasMulia!



*Arry Rahmawan, adalah Inspirator CerdasMulia,  Direktur Penerbit Granada, wakil ketua Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia, sekaligus praktisi pengembangan SDM. Telah mengantongi ribuan jam terbang sebagai pembicara, motivator, dan konsultan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Direktur Pengembangan Bisnis Permata CerdasMulia Indonesia ini dapat dihubungi via email di arry.rahmawan@gmail.com atau follow twitternya di @arry2201

Dipersilahkan untuk menyebarkan tulisan ini dalam bentuk apa pun, asalkan tetap menjaga kode etik dengan mencantumkan Arry Rahmawan sebagai penulisnya dan Blog Kak Arry sebagai sumbernya : http://coretan-rahmawan.blogspot.com/2012/02/8-resep-menjadi-penulis-produktif.html

Jumat, 16 November 2012

Surga Indonesia

aku lahir dari tanah dan air pilihan
tanahnya wangi airnya suci anginnya seperti kasturi

tanahku airku anginku adalah indonesiaku
negeri surga negeri para bidadari
beragam suku bahasa budaya
namun tetap satu
bhinneka tunggal ika

aku cinta indonesia
tanah airku tercinta

Langit Kendal, 16112012, 14.00 WIB

Kamis, 15 November 2012

Tuhan (Kehilangan)

entah seperti asing namaMu
tak ada ruang luas bagiMu
tuk leluasa menjelajahi setiap gerik nafasku
aku yang yang sombong
tak mau sujud di MatahariMu

tuhan ada di mana-mana
lantas apakah tuhann begitu banyak?

sepanjang angin sepanjang samudra
semua menjadi pemabuk
bagi diri sendiri

Qull!

Kendal - Salatiga, 17102012, 14.30 wib

.: buam


Minggu, 11 November 2012

Kepada Penyair

Brentilah menyanyi sendu
tak menentu
tentang gunung-gunung dan batu
mega-mega dan awan kelabu

tentang bulan yang gagu
dan wanita yang bernafsu

Brentilah bersembunyi
dalam simbol-simbol banci

Brentilah menganyam-anyam maya
mengindah-indahkan cinta
membesar-besarkan rindu
Brentilah menyia-nyiakan daya
memburu orgasme dengan tangan kelu

Brentilah menjelajah lembah-lembah
dengan angan-angan tanpa arah

Tengoklah kanan-kirimu
Lihatlah kelemahan di mana-mana
membuat lelap dan kalap siapa saja
Lihatlah kekalapan dan kelelapan merajalela
membabat segalanya
Lihatlah segalanya semena-mena
mengkroyok dan membiarkan nurani tak berdaya

Bangunlah
Asahlah huruf-hurufmu
Celupkan baris-baris sajakmu
dalam cahya dzikir dan doa
Lalu tembakkan kebenaran
Dan biarlah Maha Benar
yang menghajar kepongahan gelap
dengan mahacahyaNya

1414
A. Mustofa Bisri
[Antologi Pahlawan dan Tikus]
beginilah akhirnya
yang kita tunggu hanyalah
pemberhentian
hanyalah waktu tepat 
untuk menikam

baiklah
sejenak kita lupakan
bising duni ini. sejenak saja

jogja - magelang, 14062007

Sabtu, 03 November 2012

Doa Sehabis Hujan

wahai Tuhanku yang Rahman yang Rahim
terima kasih atas hujan yang telah Engkau turunkan malam ini
tumbuhlah tetumbuhan, segarlah yang kering, bangkitlah yang layu

wahai Tuhanku yang Maharaja
semua adalah kehendakMu apa yang di langit dan di bumi
kami takkan mampu menebak apa-apa yang kan terjadi
"kun fayakun"Mu menciptakan apa saja yang Engkau maksudkan

wahai Tuhanku yang Mahacantik
hiasilah selalu malam dan siangMu
dengan gemintang rembulan dan cahaya matahari suci
agar mengitari bumi dalam dadaku

wahai Tuhanku yang Mahakekal
abadikan kami bersama Kekasih-kekasihMu
Amin

Kaliwungu, 02112012 / 00.25 WIB
[hujan telah reda]

Sabtu, 20 Oktober 2012

MENIKAH ADALAH HUJAN

:
: untuk 4 tahun pernikahan kami

menikah adalah gerah tubuh pada angin yang menyamar menjadi rintik hujan bersama kilat halilintar. sedikit kedip namun penuh cahaya. semula hanyalah isyarat langit pada bumi gersang yang mulai bosan dengan tingkah makhluk-makluk bumi.

rintik hujan adalah aroma terwangi dari segala parfum yang pernah ada. ia mengilhami bunga-bunga bermekaran dan memberi keharuman pada siapa saja yang menciumnya, lebah kupu-kupu dan manusia itu sendiri, pengagum wangi.

kilat halilintar memberi cahaya terindah dan suara termedu memberikan gigil pada tubuh-tubuh kerdil yang menyelinap dalam derasnya air. semua basah oleh setitik kenikmatan yang tak mampu dihitung oleh siapa pun. gemuruhnya suara malaikat yang mentasbihkan diri hanya pada sang mahasuci.

redanya hujan mampu menjadi lautan sakral dalam detik waktu yang selalu mengalir seumpama air. ia masuk ke ruang kosong yang meminta doa-doa tulus. mari berhujan-hujanan selama pengantin masih segar. nanti biarlah ada seseorang yang berkenan memanen buah khuldi yang memang terlarang itu.

kaliwungu, 
20 oktober 2012/ 22.38 wib

Selasa, 02 Oktober 2012

Bedah Novel "Perjaka" Karya Kartika Catur Pelita



PERSETUBUHAN MAUT 1

disampaikan pada bedah novel “perjaka” karya kartika catur pelita, di taman budaya raden saleh semarang sabtu 29 september 2012 jam 19.00 – 21.00 wib

 telor-telor
dua telor
martabak spesial
tiga telor
martabak istimewa
empat telor
sepasang homoseks2
 PERJAKA
Perjaka adalah status pria yang belum pernah melakukan pernikahan yang secara seksualitas memang seharusnya belum pernah melakukan hubungan intim dengan lawan jenis atau belum pernah melakukan aktivitas seksual secara sendiri maupun aktivitas seksual menyimpang lainnya3.
Novel “Perjaka” karya Kartika Catur Pelita (KCP) ini sangat menggelitik, berani dan jujur. Kebanyakan orang hanya asyik membicarakan “perawan”, namun KCP telah berhasil menggambarkan sisi kehidupan lelaki yang sebenarnya.

TOKOH
Lodi, Limanov, Layan dan Kuat adalah empat tokoh utama dalam novel ini. Masing-masing tokoh punya jalannya sendiri, namun antara satu dan lainnya tetap berkaitan.
1.   Lodi
Lodi adalah remaja yang suka mabuk-mabukan, nonton dangdut dan film porno bersama teman-temannya Ari, Yos, dan Abim. Lodi bisa dibilang anak yang nakal, tidak patuh dengan nasehat orangtua. Dia selalu membantah perintahnya. Jarang masuk sekolah dan pemalas.
2.   Limanov
Seorang gigolo berwajah tampan. Ibunya asli Jepara (Indonesia), dan bapaknya orang Holand (Belanda). Sejak kecil ia hidup bersama neneknya. Ia anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Hingga ia menjadi remaja yang tak terkontrol. Menjadi idaman bagi wanita-wanita yang menunggu kejantanan kelakiannya (gigolo). Bahkan juga menjadi pemuas bagi lelaki yang tidak puas dengan kelakiannya sendiri (homoseks).
3.   Layan
Adalah anak seorang nelayan yang miskin. Ia hidup serba kekurangan. Hingga suatu saat ia tergiur dengan ajakan Limanov yang menjual barang antiknya dan melepaskan keperjakaannya pada tante-tante dan perempuan yang butuh kepuasan. Ia menjadi tulang punggung keluarganya setelah ayahnya meninggal.
4.   Kuat
Pekerja keras dan mempunyai keinginan kuat untuk menjadi penulis. Ia sahabat dekat Layan. Sejak kecil ia ditinggal ayahnya merantau. Hingga suatu hari datang ayahnya dengan membawa harta benda melimpah. Namun kehadiran ayahnya itu membuat Kuat marah, karena sang ayah datang bersama istri muda dan anaknya. Kuatlah yang menjadi juru selamat bagi Layan yang mencoba bunuh diri4.

CERITA
Cerita dalam novel ini memang benar-benar terjadi dalam kehidupun kita sehari-hari. Sadar tidak sadar sebenarnya penulis telah menyindir keperjakaan kita. Benarkah kita benar-benar masih jejaka sebelum menikah?
Banyak cara melepaskan keperjakaan seseorang. Bahkan seorang bocah setingkat SD ataupun  SMP sudah melepas keperjakaan dengan cara bersetubuh dengan dirinya sendiri, dengan membahayangkan sesuatu yang hot, onani, maupun mastubasi. Dan tidak harus bersetubuh dengan lawan jenis ataupun sejenis. Novel ini benar-benar menelanjangi sekaligus menyadarkan kita tentang arti sebuah keperjakaan. Ternyata untuk menjadi jejaka ting-ting tidaklah mudah.
Meskipun alur cerita novel ini terkesan zigzag, meloncat dari cerita satu ke cerita lainnya, novel ini tetap menarik dibaca. Suatu ketika penulis bercerita tentang perjaka, menjadi seorang yang pemabuk dan pemalas, tentang seorang yang pekerja keras dan mempunyai keinginan besar menjadi penulis, tentang persahatan, tentang anak yang ditinggal pergi atau kehilangan orangtuanya, tentang seseorang yang mengakui dosa dan putus asa, tentang airmata dan tawa. Novel ini bisa menjadi kacabenggala bagi kita. Semua orang punya cerita sendiri tentang kelelakiannya. Setting cerita ini khas (sebagian) orang pesisir yang suka dangdutan dan mabuk-mabuk.
Meskipun novel ini sebuah teks fiksi (karya imajinatif), tetapi sebagai novel bercorak realis tentu kekuatan fiksionalitasnya tidak lantas menegasikan realis faktual yang menjadi objeknya. Bagaimanapun fiktif dan imajinernya sebuah karya realis, ia tidak bisa benar-benar lepas dari objek yang menjadi sandarannya.
Sebuah karya sastra tak mungkin dapat menghuni wilayah otonomi yang serba fiksi, imajiner dan terlepas dari sangkut pautnya dengan segala “individu atau kalangan tertentu”. Setiap karya sastra ditulis oleh seorang manusia pada suatu masa dalam sejarah di suatu tempat di dunia ini juga. Sejauh-jauh seorang sastrawan hendak mengelak dari segal fakta yang melahirkan, mengasuh dan mendewasakannya, ia tak bakal mungkin membuat karya sastra yang sama sekali tak bersangkut-paut dengan pengalaman, pengetahuan, pikiran, dan persaannya sendiri. Bahkan bila karya sastra itu tidak dibuat dalam bahasa yang pernah ada di muka bumi, ungkapannya tetap bersangkut-paut dan bersumber dari apa yang pernah dialaminya bersama orang-orang lain atau lingkungan alam di luar dan di dalam dirinya5.
Bagaimanapun, kehadiran novel ini sungguh patut kita hargai dan perlu diberi tempat yang selayaknya dalam rumah tangga sastra Indonesia modern. Kehadiran novel yang konon proses kreatif penulisannya memakan waktu sekitar empat tahun lebih (16 November 2006 – 16 Maret 2011) bukan saja telah melengkapi deretan prestasi sang pengarang melainkan juga berharga sebagai “prasasti” bagi koleksi sastra Indonesia yang bertema Pendidikan Seks. Harus kita akui bahwa KCP telah berhasil menggambarkan sisi kehidupan kita yang sebenarnya. Ia telah memberikan kado istimewa untuk khasanah sastra Indonesia. Dan aku kira karya KCP dengan Remy Sylado ada kesamaan.
Selamat untuk Kartika Catur Pelita – Salam Hot, Salam Perjaka!!
pada angin selalu kutitipkan salam untukmu sahabatku
biar mereka menemuimu
mungkin di langit bersama gemintang bintang
mungkin di dasar laut berselaput gelombang
mungkin di lapisan bumi berkarib sunyi
tapi satu yang tak mungkin lagi
kau selalu ada di relung hati suci ini6


oleh : bahrul ulum a. malik
Presiden Plataran Sastra Kaliwungu 
langitkendal@gmail.com / 085641402250

Catatan :

1.     Judul Antologi Puisi “Persetubuhan Maut” : Bahrul Ulum A. Malik, 2005
2.     Puisi Remy Sylado
4.     anneahira.com/bumi-cinta.htm
5.     Majalah Sastra Horison, September 2012 hal. 33
6.     Puisi dalam Novel Perjaka – Kartika Catur Pelita 

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...