Rabu, 19 Desember 2012

LUKA YANG MAWAR

: kepada Eno 

akulah mawar yang setiap pagi menyapa 
dan memberi ruang wangi di jendela kamarmu
kau petik dan kau letakkan aku di pot-pot putihmu

akulah mawar berduri
penjaga matahari dan angin di kelopakmu
kini aku tak peduli dengan guguran daun tanpa makna
yang masih selalu kau jejalkan di telingaku aku tak butuh itu


aku hanya ingin
selalu menari bersama kupu-kupu
yang riang gembira mengitari bunga-bunga

lukaku mawar bersimbah darah
terbakar dan tersayat bersama airmata
aku rapuh bagai ranting yang peluh

tidak!!
aku tak boleh kalah dengan luka ini
aku pasti menang dari sindiran-sindiran angin malam
karena memang awalku adalah sang pemenang

lukaku mawar
namun tetap memberi wangi
di jendela kamar dan menyapamu
di setiap fajar, sayang ...

Pendopo Kabupaten Kendal, 16122012/ 11.00

: Bahrul Ulum A. Malik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...