Senin, 23 Mei 2011

Lelaki Telanjang Dada yang Mengibarkan Merahputih

( untuk 100 tahun Harkitnas )

Merdeka !!
Lelaki tua (ompong bertongkat) itu
Tak bisa lagi berteriak “Merdeka!!”
Atas nama darahairmata tanahairnya
Tak bisa lagi ia mengangkat bambu runcing
Yang pernah ia tancapkan untuk kemenangan
Tak bisa lagi ia bertelanjang dada dengan
Peluh perjuangan pengabdian bangsa
Tak bisa lagi ia

Merdeka !!
Apa arti kemerdekaan bila kita sama sekali
Tak mengenal siapa Sutomo, WR. Supratman,
Agus Salim, Jendral Sudirman, Diponegoro,
Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Kartini,
Siapa Bung Karno, Bung Hatta,
Siapa pahlawan kita !!?
Kita tak bisa mengenal mereka!!

Yang biasa kita lakukan hanyalah
Upacara mengheningkan cipta dan dengan
Cepat kita melempar nama-nama mereka
Seperti kertas sampah, werr !!

Kudekati ia lelaki tua telanjang dada
: nak, apalah arti kemerdekaan
Sedang kita selalu kalah oleh nafsu
Apalah arti perjuangan, bila kita selalu
Menyerah sebelum berperang.
Tak ada penghormatan bagi mereka
Yang hanya dikenang . . .
Nak, tahun berapakah ini
Apakah indonesia sudah merdeka ?

(untuk seabad Hari Pendidikan Nasional
Negeriku, Indonesia, Ayo Bangkit !!)

20 mei 2008 

KHULDI KEPARAT

… sudah berapa kali ku ingatkan 
“jangan kau dekati pohon keparat itu!! 
eee … malah kau petik dan kau telan mentahmentah!! 
kau ini bagaimana, payah!!”

Ini bukan salahku atau iblis yang sering kau jadikan kambinghitam itu, 
sehingga kau terpaksa aku asingkan jauh dari taman ini. 
tanya istrimu tanya pula dirimu sendiri
“hanya daging secuil kau rela melepas keabadian ini, 
ngawur!!

: Tuan,
Bukan maksud hamba menanggalkan titah Tuan, 
bukan maksud hamba mengasingkan diri dari keindahan keabdian. 
silahkan paduka usir hamba, silahkan paduka hukum hamba, 
silahkan paduka !!
tapi,  ampuni hamba kasihani hamba
dan izinkan kelak hamba datang lagi
dalam taman ini, 
Tuan …

 secang, 11 mei`08/08.29 

Selasa, 03 Mei 2011

LANGKAH

untuk putriku yang baru "tedaksiti" 


bismillah ...
langkahkan kakimu nak
ke cahaya itu
cahaya yang benderang
yang tak menyilaukan itu

langkahkan nak
setapak demi setapak
menapaki tangga-tangga suci
pegang erat
jangan sekali-kali kau lena

anakku
ambil impian indahmu

anakku
engkaulah
mutiara ...
biola ...
dan puisiku ...



kaliwungu, 20 juni 2010 

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...