Kamis, 26 Maret 2020

Pada Pelukan Bayang-bayang



-- Kepada Corana 
aku keluar diam-diam menapaki jalan setapak di perbukitan
aku mendengar suara lirih menyebut-nyebut nama
hahihu hahihu hahihu berulang-ulang hingga tawakal

aku masih terus berjalan di hadapan kabut malam tanpa cahaya
aku meraba kalau-kalau kanan kini jurang
semakin keras aku mendengar suara yang sama kemudian hilang

aku tersesat dalam rimba dingin dan haus, tak ada siapa pun apa
semua berubah menjadi putih kapas
menerbangkan dan menertawakanku yang sendirian

kupanggili nama satu demi satu
semua tak menolah hanya bayang-bayang
di bawah pohon cemara yang tak kutau pucuknya

hai siapa tertawa di bawah rembulan yang kehilangan cahaya
kau kah yang semula memanggili nama itu
atau kah kau yang hanya ilusi menyesatkan waktu
atau kah kau yang menjebak sukmaku dan merajam seribu satu kali

tentu aku tak kan menyerah semudah itu
masih ada bala tentara dalam diri
akan aku keluarkan jika benar-benar mendesak

menyingkirlah aku mau lewat
bukan kah kita dari satu dzat satu urat
bukankah lebih baik kita menapaki jalan sesuai poros dan aba-aba

kita memang sedikit beda
aku ada kau tiada
kita sama-sama kembali
Re

langitkendal, 26032020 / 00.52 wib
-- bahrul ulum a. malik

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...