Selasa, 19 November 2019

TERNYATA MAIYAH ADALAH


Tembang Pepadhang Kendal


Semua Jamaah Maiyah berutang besar kepada Mbah Nun. Dalam refleksi untuk edisi Kenduri Cinta edisi November 2019 ini, Mbah Nun menyampaikan bahwa:
  1. Ternyata Maiyah adalah proses menggali, mencari, menghimpun dan merumuskan kembali ilmu dan pengetahuan yang diperlukan oleh ummat manusia untuk mencapai kebaikan, kesejahteraan dan keamanan di antara dan di dalam kehidupan mereka.
  2. Penghimpunan wacana Maiyah itu dari level Ilmu Dasar Kehidupan, Asas Kemanusiaan, Filosofi, Ideologi hingga teknis muatan-muatan Peradaban. Lingkupnya semakin melebar dari yang sederhana hingga yang sophisticated. Dari yang keseharian hingga pembidangan ragam ilmu-ilmu. Dari kebudayaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, politik, pertanian, psikologi, spiritualitas, manajemen dan apa saja yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Ilmu dasar itu adalah sesuatu yang fundamental.
  3. Semakin eksplorasi Maiyah meluas dan mendalam semakin ditemukan bahwa pandangan-pandangan Maiyah sangat berbeda, bahkan bertentangan, dari tingkat yang permukaan hingga substansial. Seakan-akan Maiyah adalah Sekolah Baru untuk menyiapkan dan menata Peradaban Baru Dunia.
  4. Tahapnya sekarang Maiyah berpikir keras bagaimana menerapkan dirinya di tengah atau terhadap tata nilai Peradaban yang sedang berlangsung pada kehidupan ummat manusia di muka Bumi. Sejauh yang sudah berlangsung, Maiyah mengalir dan berkembang tidak sebagai musuh Peradaban Manusia Modern, melainkan sebagai fenomena nilai-nilai baru yang sangat dibutuhkan oleh dunia.
  5. Karena Maiyah mengutamakan kebijaksanaan, di mana kebenaran dan kebaikan tidak dibenturkan atau dipaksakan, melainkan dibijaksanai — Maiyah sampai hari ini menjadi ruang publik yang paling merdeka, aman, kreatif dan mengandung kecerahan masa depan. Maiyah tidak berbenturan dengan pagar-pagar politik global yang menjebak dan mempersempit kehidupan ummat manusia dengan pemaksaan wacana seperti radikalisme, fundamentalisme, bahkan potensi jebakan pada idiom rasisme, pun nasionalisme dst.
  6. Tidak masalah Maiyah akan terwujud atau tidak. Tidak menjadi obsesi dan beban apakah Maiyah akan teraplikasi atau tidak potensinya untuk menjadi Alternatif Peradaban Baru Dunia. Yang harus dipastikan adalah Masyarakat Maiyah sendiri bekerja total, ikhlas dan percaya diri mewujudkan nilai-nilainya di “Negeri Maiyah” sendiri.
Inilah akar-akar dari nilai-nilai Maiyah. Tugas kita adalah untuk membawa mereka dalam kehidupan kita masing-masing dan untuk mewujudkanya dalam bentuk real dan substansial. Itu baru sesuatu yang radikal dan fundamental. Jangat takut dengan radikalisme dan fundamentalisme. Itu adalah sesuatu yang dasar dan positif dalam konteks Maiyah.

___

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...