Jumat, 11 Januari 2013

Surat Facebook Nadine Himaya

kagem kak Bahrul..

kemruyuk masyarakat hati. meminta sesuatu diteliti tanpa aba, ia meminta rindu untuk dieja, entah rindu kemana, membungkus maksud apa, banyak sekali aksara memprotes runtutan dilema. kabar jiwa sekarat dalam nestapa
riuh, penuh, seluruh
entah rasa yg meraja
ini wajar masaku atau ada sesuatu? galak sekali ego mengutuk sendu. mencengkeram memaksa diperiksa. maunya apa, entah bagaimana. tolong genggam, bantu aku meredam. tolong cari yg terpendam, jangan sampai aku karam.

08012013 20.11
kudus kecil

Sabtu, 05 Januari 2013

kudus, hujan..

(c) Nadine Himaya

sayangnya rindu masih membiarkanmu bertandang.
siluet namamu saja membuatku terseok bukan kepalang.
jemari anganmu mencumbuku hingga melayang.
lalu kemana hati kau biarkan terbang?

lepaskan mayamu dari warasku.
buka cintamu yg kau jadikan sangkar madu.
lelapkan jerat yg kau berinama rindu itu.

pujangga..
damai saja kau diseberang sana.
jangan kutuk aku dengan sengsara.
lenyapkan aksara yg kau susun c i n t a.
biarkan yg Maha Ada bekerja.

tak akan ada rusuk yg tertukar.
kini, biarkan dulu aku melangkah lebar

04012013 23:52

jagad kecilku

Jumat, 04 Januari 2013

MERDEKA DARI MATAMU

apapun yang terjadi aku akan tetap MERDEKA!! aku ingin bebas, kau takkan bisa mengurungku dalam sangkar kata-katamu. aku akan tetap menerjang. meski hujan lebat ataupun halilintar menyambar. aku takkan pedulikan lagi nasehat-nasehatmu. karena bagiku, hidup dan kehidupan adalah sebuah proses. gagal ataupun berhasil itu urusan tuhan. ah, sepertinya aku harus segera bergegas pergi dari hadapanmu. bukan mati.

langitkendal, 04012013/23.20

Selasa, 01 Januari 2013

2013

tak ada terompet yang kutiup untuk merayakan kehadiranmu
ataupun petasan yang akan ku ledakkan menyambut tahun baru
aku hanya bisa melihat dari jauh gemerlapnya bintang yang saling menyerang
dan dentuman nada-nada yang mengusik nyamuk di telingaku

ya, aku hanya bisa melihat bersama anak-anakku 
yang tangisnya lebih keras dari suara ledakan tawa dan kembang apimu
kami hanya bisa melihat, tak bisa menikmati 
sebab untuk membeli segenggam beras saja kami tak mampu

langitkendal, 01012013/ 09.00

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...