Kamis, 16 Februari 2012

MATERI BEDAH PUISI


[1] Subuh

Bismillah
menyebutMu lirih dalam doa subuhku, Tuhan
hamba yang kemarin siang mengetuk pintu rumahMu
sepi, tak ada siapasiapa, suwung !!

bismillah
salamku pada sisa hujan semalam
bangunkan sadarku untuk langit
mencoba mengetuk pintu pagi
tetap seperti kemarin, tak ada siapasiapa

bismillah
kuharus bisa berdiri sendiri
tanpa tatih. melangkah mandiri
ke istanaMu lagi tanpa sembunyisembunyi

bismillah
ku pastikan Kau ada
di subuh dingin ini, Tuhan

: subuh 11 muharram 1429/ 218

***

[2]RestuMu Ya Rabb

Rabb
dalam semak belukar berakar
dalam rimba yang ku jamah
dalam lubang yang menjerat
hamba yang dhaif lemah ini
tersesat pada malam liang
mencuri ajal di gerbang awan
hamba sendirian
tuhan

hamba tak brani menatap atau
bicara langsung padaMu
jiwa ini kosong mlompong
jasad ini tak berarti apaapa
dibanding seikat kembang
yang kelak kutabur di pusaraku sendiri
hamba tak brani bertaruh
nyawa kunciku Kau genggam
kanan bidari sunyi kiri duri menari
entah Kau beri mana hamba

pada Engkau hamba tunduk tawadhuk
seluruhku kembali tuhan
satu permintaan terakhir hamba
_restu ....

jan. 20, 2008 / 0037 wib

***

[3]Sejenak
permisi Letto

sejenak saja kekasih
kau temani aku di sini
hingga fajar atau matahari
menemu kita berduaan.
sejenak saja kekasih
aku ingin kau ada di sisiku
semalam saja kekasih
atau kalau tidak
kau tak akan pernah melihatku lagi

sejenak saja

23.28 / 2319 wib

***

[4]Sesaat ...
           
bukankah kemarin hanya lipatan kertas
yang harus  segera disobek atau dibakar
sesaat semua hilang dan
takkan pernah kembali
hanya angin yang lewat tak peduli
setiap nafas adalah gemuruh langit
auman macan malaikat
desir ombak jiwa menemu sakral
yang mengintai jejakjejak hujan
sesaat hanya sekejap sejauh mata memandang

2007 – 2008

***

[5]Bumi di Atas Langit
den,  mksh jdl`y

Langit !
Tiangnya hujan berarak awan
Segala arah adalah tujuan
Tak ada timur selatan barat atau utara
Semua jalan satu tujuan

Di atas langit ada bumi
Yang ketujuh menyapih bidadari
Menggenggam petir dengan mata

Bumi di langit
Taman keindahan menanam
Atau memetik kembang
Taman keindahan jiwa

Bumi di atas langit
Tangganya berjutakilo
Air tanah udara dan matahari taruhannya
Di puncakNya ada bidadari
menantinanti kehadiranmu

Kendal Jan.04, 008
/shbs jln2 dr kdl dg den/

***

[6]Merah Darah

jika merah adalah darah
yang mengalir dalam tubuhku
aku tak bisa menangis untukmu
dan bersujud di telapak kakimu
sebab senyumku
telah kau tukar dengan airmata
duka

darah kental yang baru lahir
dari airmata duka mengawal lesu jiwa
menemu kalaukalau ada sisa daya
yang bisa membasahi tenggorokan
dahagaku
pada darah yang mengalir lemah dan letih jasadku aku ingin istirahat sejenak melepas gemuruh
dalam dada

magelang 6 pebruari 2008

***

[7]Hidup di Langit

Nyawa siapa bergelantungan paruh pipit
Dansa-dansa malaikat bidadari kasturi
Meneguk anggur kautsar terpilih
Percikannya mengambang bening di tenggorokan

Pasti ada yang curiga siapa mencuri telaga

Langit basah
Hujan tak memuja bumi

Langit gemuruh
Sorak Jibril memekakkan genderang perang
Seruling ada di tangan Isrofil
Hasil perebutan dengan Daud

Sang Peniup

 07 Juni 2007


***

[8]Langit ke Tujuh

Apa yang kau suka dari alam ini. Langit !!
Bukankah langit ada di atas tak mungkin kau bisa menggapainya. Ya, justru itulah yang kusuka. Aneh.
Lebih aneh lagi kau bertanya seperti itu.
Aneh.
Ya, memang aneh

Langit satu langit semu. Sudah tahu kenapa kau jelaskan. Biar !! aku ingin semua lebih tahu dari sekedar tahu, tahu !!
Terserah.

2007

***

[9]Bila Saja

... bila saja aku boleh menawar.
Akan kutukar resahku pada ....

ah, mungkin, baiknya kutaruh dukaku
pada kelopak pagi
pada rahsia … 
atau simpankan airmataku
aku tak b`rani bertaruh.
dapatkah angin simpan harapanku …
padamu yang mengerti makna isyaratku …
pinjamkan pedang  umar

16.28 / 02.03 wib

***

[10]Edelweis

... kaukah keabadian
Setiap akar adalah nafas
Matahari hidup dan mati di ufukmu
Ada yang menyangkal
Kau adalah kekosongan belaka
Menukar-nukar mawar melati
Kau tipu belalang sawah
Menyapu titik api lembayung

Seperti kau
Bukan siapa-siapa
Siapkan dupa di bawah tungku
Bukan tungku
Purnama siap menelan kesombonganmu

Edelweis
Abadikah kau !!?

lingkarkota 4 hari sebelum purnama
26 juni`07/ 00.35

---

[11]Redam

seluruhku meredam
tangis yang lahir dari tawaku
mengalir tanpa langit malam

ada yang menggesek senar
mengalunkan cemburuku
pada sunyi jiwa
padaku ....

Salatiga 17 Oktober 2007

---

[12]Rembulan Emas
: Mohon pinjam &
Permisi Ebiet G Ade

tak biasanya kulihat rembulan emas mengambang sepersepuluh purnama menjulur lidah ombak ada yang hilang pada dekap kepadamu yang mengaku rindu

ada rembulan gemerlap deburan cahya pasir berencana membangun istana

pantai ngebum kaliwungu
11 juni 2007/01.54

---

[13]Masih Saja

Masih saja aku di sini
menunggu
kembali ruhku

Pagiku sunyi
sekali

Begini adaku.ketakberdayaanku
Rapuh manusiaku
Tak tahu.aku tak tahu
Siapa Aku?
Tibatiba saja aku tak ada dalam adaku

Wahai kembaran ruhku
Kumohon
Kembalilah padaku

Juni 16, 2007 / 01.15 dinihari

---

[14]Seperti Malam

Seperti malam
Yang pernah terbit di mataku
Sendiri
Menghapus sesuatu yang luka

Pada matahari
Kuberharap
Esok aku temukan
Cahaya
-Nya

Masih terjaga jasadku
Berharap ada yang berkenan
Menerima keangkuhanku

pantai ngebum, 10 juli `07
dinihari 02.36

---

[15]Angin dan Sesuatu ...
: Den, mksh jdl`y

coba tetapkan
antara angin dan sesuatu
yang kelak hampa
sembunyi di celah batu
menemu biru
atau
cahaya matahari
yang menembus rumput
awan berarak pelan
yang tak masuk di akal

1477_08.30

---

[16]Hawa Adam & Hawa

kita yang pernah terusir lantaran khuldi.untuk kedua kalinya kita terusir, lagi lantaran apa lagi?
bukan karena khuldi kekasih.bukan karena iblis.bukan karena tuhan yang membenci kita.
untuk kedua kalinya kita terusir.kali ini lantaran jibril.hingga kita terlempar jauh,jauh dan hilang.entah di mana kita sekarang...
aku ingin pulang adam,antarkan aku !!
tunggulah sampai embun memandikan jasadku !!

Kumpulrejo Kaliwungu 30 Agustus 2007
18 Sya`ban 1428_22.16

---

[17]Tasyahud

Tasyahudku luntur
Belum sampai hamidummajid
Belum sampai salam
Ketika ku `kan meneruskan
Tiba-tiba Malik meludahiku
”syahadatmu kau ulang !!”
Akupun batal

Asyhadu ....

16 Juli 2007_24 tahunku

---

[18]Embun Matahari

tengah malam burung hantu kecil menyelinap pada remang dahan beribu daun. tak ada yang menemani.kepak sayapnya meramu angin lebih kental.memaksa waktu tidur

dari goa kalelawar menantang.beradu mata berpandangan.siapa berani kedip duluan harus menjadi embun,siapa menang jadi matahari.

tak ada yang menang tak ada yang kalah.tak ada yang beradu.sebab takkan ada yang mampu gantikan embun atau matahari ....

Cairo, 9 Nopember 7_05.37
(etok2e)

---

[19]Nawaitu

Nawaituku kosong bulan
Malam thowaf tasbih i`tikaf sepi
Menjamu nafas bangkai bumi
Terkapar sayap-sayap angin
Melebur menjulang lorong masa

Nawaituku
Siwak katulistiwa
Menggurat jingga langit
Lembayung surga


Masjidil Haram Makah (semoga)
1 Ramadhani 1428; 00.07 wib

---

[20]13 November
: ytc Ramadhani Ratna Pamungkas

awalnya hanya sebuah kebetulan
kau dan aku atau kita ada dalam ruang dan waktu yang sama.
tiada rencana sejak awal
yang akhirnya mempertemukan kita

sejak itulah pertemuan
selalu terulang
pagi siang sore atau bahkan malam
tak ada yang memulai diantara kita
diam dan diam semua

akhirnya ada isyarat
kita saling mengeja
rahasia-rahasia mata yang menyembunyikan hati kita.
kita mesti bersatu

2006

---

[21]Kembang Sangkar

masih kau ingat
kembang tanam pada pot
sangkar kaca tempat tembus
angin laut jawa
berkembang layar putih
merajut bayi-bayi bumi
dalam dekap airmata tumbuh
pelataran cahaya
seperti mutiara matamu
bening kali camar menyamar
ada senyum di bibirmu

23 Sept 007_1725

---

[22]Surga yang Hilang

Masih ingat !!?
Jalan liku yang pernah mengantar kita kabur
Dari pengasingan belukar
Jalan berbukit setapak
Jurang menantang

Untuk apa mati
Kalau akhirnya hidup lagi ?

Semua dicatat semua dapat tempat *)
Pada buku harian_nya
Siapa memilih dia memilih lagi

Jalan hanya perulangan matahari
Sekarang kemarin atau lusa
Sama saja

Ada yang hilang
Di telapak kakimu

25 ramadhani 1428 / 00.23
*)chairil anwar

---


Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...