… sudah berapa kali ku ingatkan
“jangan kau dekati pohon keparat itu!!
eee … malah kau petik dan kau telan mentahmentah!!
kau ini bagaimana, payah!!”
Ini bukan salahku atau iblis yang sering kau jadikan kambinghitam itu,
sehingga kau terpaksa aku asingkan jauh dari taman ini.
tanya istrimu tanya pula dirimu sendiri
“hanya daging secuil kau rela melepas keabadian ini,
ngawur!!
: Tuan,
Bukan maksud hamba menanggalkan titah Tuan,
bukan maksud hamba mengasingkan diri dari keindahan keabdian.
silahkan paduka usir hamba, silahkan paduka hukum hamba,
silahkan paduka !!
tapi, ampuni hamba kasihani hamba
dan izinkan kelak hamba datang lagi
dalam taman ini,
Tuan …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar