Minggu, 26 Januari 2014

Puisi Pagi: RAKYAT BOLEH JUJUR TAPI PENYAIR TIDAK BOLEH DUNGU

Peringatan Kepada Penyair Muda

Aku peringatkan kepada kalian, penyair muda...
Jangan kalian hujat negeri ini dengan puisi khayalan
Kebodohan kalian akan pasti merusak segalanya
Karena kalian penyair, dan ini bangsa dan negara kita
Puisi bukan sekadar menyusun kata-kata terindah
Lalu apa pun kalian tulis demi nama kepenyairan kalian

Ini bangsa besar bahkan sebelum kemerdekaan, sejak
kerajaan, raja dan para empu meninggalkan jejak sejarah

Kenapa tidak terus berakrobat hai, penyair muda...
Kalau itu mau kalian dalam memperlakukan kata
Karena kalian miskin ilmu dan alpa sejarah bangsa
Kepenyairan tak akan tertanggalkan oleh buta kemanusiaan
Tapi kalau mau membuka mata hanya satu kata: belajarlah!
Bacalah kitab-kitab dan sejarah yang mencatat darah

Ini negara terhormat setelah kemerdekaan, setelah
kebersamaan menyatukan pemimpin dan rakyat pejuang

Sekali lagi aku peringatkan wahai, penyair muda...
Tidak akan berdosa kalian terus berpuisi cinta biru
Tapi jangan pertaruhkan kekuatan kepenyairan
Apalagi kalian gadaikan atas sesuatu yang kalian butakan
Kesalahan struktur dan sistem tapi kalian kutuk bangsa
Aib partai tapi negara yang kalian serapahi setinggi langit

Kekuatan asing dan para koruptor musuh kita, tapi
mengapa puisi-puisi kalian menghujat negeri raya ini..?

NB: Aku tidak akan buru-buru mencurigai, bahwa kalian
adalah mata-mata bayaran atau turunan pengkhianat...

Semarang, 23 Januari 2014

sumber : https://www.facebook.com/notes/eko-tunas/puisi-pagi-rakyat-boleh-jujur-tapi-penyair-tidak-boleh-dungu/10151870870476485




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...