Kamis, 27 Juni 2013

SURAT YANG TAK PERNAH TERKIRIM LANTARAN DOA TERSANGKUT DI CELANA

suratku tak pernah terkirim ke alamatmu
karena memang surat itu belumlah ku tulis
hanya ku batinkan harapan-harapan yang tak pasti kenyataan
di seberang lautan yang penuh ombak pun karang
suratku telah lama kering di bawah matahari
yang tak pernah sekali mampir di pelabuhan rembulan
menunggu dedaun lepas dari rantingnya
dan seorang tua menyapu dengan bungkuk badannya
entah beban ataukah ketawadhuan pada cahaya
yang sesekali menyilaukan mata hatinya
 

suratku tak pernah terkirim
lantaran cemara selalu menghalangi pandangan mataku
seperti mengisyarakan doa yang tersangkut pada ranting-ranting
sebuah pesan tak tersampaikan di rindu kembang pada kumbang
tentang cinta dan nestapi penyair yang tertidur bersama kopi yang tumpah
di bangku celananya

suratku salah alamat
dan tersangkut di ranting bintang
yang bermain mata dengan mata-mata
ah, rupanya pak pos telah mati tertabrak kereta
di seberang jalan yang tak pernah ku kenal pula
suratku tanpa tulisan dan balasan
surat yang memang hanya fatamaorgana
dan hanya ia yang mengerti yang mampu menerjemahkan
ketiadaan kata, kupanggili doa-doa

Langit Kendal, 26062013/ 23.45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...