Rabu, 18 Juli 2012

Lampu Temaram di Kamarku


malam telah menyusup
dalam sela-sela jiwaku
membuat kegelapan dalam ruangku
hitam semua hitam
dan aku tak mampu melihat wajahku sendiri

lampu temaram satu-satunya
kunyalakan pada kamar rahasiaku
kueja huruf demi huruf
kata yang menempel di dinding hatiku

oh sungguh keras kacaku berdebu
hingga tak kukenali lagi
sandi-sandi itu

lampu temaran di kamarku
warnanya kelabu

kendal, 2012
Bahrul Ulum A. Malik


(puisiku ini masuk dalam “antologi puisi dua bahasa, 200 penyair se-indonesia” yang diselenggarakan oleh poetry@minangkabauonline.com, dan diterbitkan  dibeberapa negara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...