malam
telah menyusup
dalam sela-sela jiwaku
membuat kegelapan dalam ruangku
hitam semua hitam
dan aku tak mampu melihat wajahku sendiri
lampu temaram satu-satunya
kunyalakan pada kamar rahasiaku
kueja huruf demi huruf
kata yang menempel di dinding hatiku
oh sungguh keras kacaku berdebu
hingga tak kukenali lagi
sandi-sandi itu
lampu temaran di kamarku
warnanya kelabu
kendal, 2012
Bahrul Ulum A. Malikdalam sela-sela jiwaku
membuat kegelapan dalam ruangku
hitam semua hitam
dan aku tak mampu melihat wajahku sendiri
lampu temaram satu-satunya
kunyalakan pada kamar rahasiaku
kueja huruf demi huruf
kata yang menempel di dinding hatiku
oh sungguh keras kacaku berdebu
hingga tak kukenali lagi
sandi-sandi itu
lampu temaran di kamarku
warnanya kelabu
kendal, 2012
(puisiku ini masuk dalam “antologi puisi dua bahasa, 200 penyair
se-indonesia” yang
diselenggarakan oleh poetry@minangkabauonline.com,
dan diterbitkan dibeberapa negara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar