Rabu, 07 Maret 2012

JEJAK HUJAN

jejakmu datang bersama hujan
sewaktu pagi menampakkan wujud pertama
tanpa wajah tanpa suara 
jejakmu lirih bertapa atas doa-doa
yang patah di ujung pisau waktu

jejakmu terbata mengeja
sandi-sandi kaca bening jendela rumahmu
tak ada rembulan tersenyum menyapa
hanya sesekali angin menggigil menyapa
jejakmu tak ku dengar lagi
setelah halilintar mengaumkan nada
cinta dan prahara warna

apakah kau tetap menyisakan tanya
pada bibir rintik yang sekali berdetik
dan jejakmu selalu datang bersama hujan
dan kau masih terus menari

::. kaliwungu, 4 maret 2012
bahrul ulum a. malik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tubuh Matahari

tubuh matahari di matamu kuning langsat tetiba hadir di rumahku tanpa salam pun pesan kau terus menyediakan angan bagi pertapa yang kensunyi...