[1] Subuh
Bismillah
menyebutMu lirih dalam doa subuhku, Tuhan
hamba yang kemarin siang mengetuk pintu rumahMu
sepi, tak ada siapasiapa, suwung !!
bismillah
salamku pada sisa hujan semalam
bangunkan sadarku untuk langit
mencoba mengetuk pintu pagi
tetap seperti kemarin, tak ada siapasiapa
bismillah
kuharus bisa berdiri sendiri
tanpa tatih. melangkah mandiri
ke istanaMu lagi tanpa sembunyisembunyi
bismillah
ku pastikan Kau ada
di subuh dingin ini, Tuhan
: subuh 11 muharram 1429/ 218
***
[2]RestuMu Ya Rabb
Rabb
dalam semak belukar berakar
dalam rimba yang ku jamah
dalam lubang yang menjerat
hamba yang dhaif lemah ini
tersesat pada malam liang
mencuri ajal di gerbang awan
hamba sendirian
tuhan
hamba tak brani menatap atau
bicara langsung padaMu
jiwa ini kosong mlompong
jasad ini tak berarti apaapa
dibanding seikat kembang
yang kelak kutabur di pusaraku sendiri
hamba tak brani bertaruh
nyawa kunciku Kau genggam
kanan bidari sunyi kiri duri menari
entah Kau beri mana hamba
pada Engkau hamba tunduk tawadhuk
seluruhku kembali tuhan
satu permintaan terakhir hamba
_restu ....
jan. 20, 2008 / 0037 wib
***
[3]Sejenak
permisi Letto
sejenak
saja kekasih
kau
temani aku di sini
hingga
fajar atau matahari
menemu
kita berduaan.
sejenak
saja kekasih
aku
ingin kau ada di sisiku
semalam
saja kekasih
atau
kalau tidak
kau
tak akan pernah melihatku lagi
sejenak
saja
23.28 / 2319 wib
***
[4]Sesaat ...
bukankah
kemarin hanya lipatan kertas
yang
harus segera disobek atau dibakar
sesaat
semua hilang dan
takkan
pernah kembali
hanya angin yang lewat tak peduli
setiap nafas adalah gemuruh
langit
auman macan malaikat
desir ombak jiwa menemu sakral
yang mengintai jejakjejak hujan
sesaat hanya sekejap sejauh mata
memandang
2007 – 2008
***
[5]Bumi di Atas Langit
den, mksh jdl`y
Langit !
Tiangnya hujan berarak awan
Segala arah adalah tujuan
Tak
ada timur selatan barat atau utara
Semua
jalan satu tujuan
Di
atas langit ada bumi
Yang
ketujuh menyapih bidadari
Menggenggam
petir dengan mata
Bumi
di langit
Taman
keindahan menanam
Atau
memetik kembang
Taman
keindahan jiwa
Bumi
di atas langit
Tangganya
berjutakilo
Air
tanah udara dan matahari taruhannya
Di
puncakNya ada bidadari
menantinanti
kehadiranmu
Kendal Jan.04, 008
/shbs jln2 dr kdl dg den/
[6]Merah Darah
jika merah adalah darah
yang mengalir dalam tubuhku
aku tak bisa menangis untukmu
dan bersujud di telapak kakimu
sebab senyumku
telah kau tukar dengan airmata
duka
darah kental yang baru lahir
dari airmata duka mengawal lesu jiwa
menemu kalaukalau ada sisa daya
yang bisa membasahi tenggorokan
dahagaku
pada darah yang mengalir lemah dan letih jasadku aku
ingin istirahat sejenak melepas gemuruh
dalam dada
magelang 6 pebruari 2008
***
[7]Hidup di Langit
Nyawa siapa bergelantungan paruh pipit
Dansa-dansa malaikat bidadari kasturi
Meneguk anggur kautsar terpilih
Percikannya mengambang bening di tenggorokan
Pasti ada yang curiga siapa mencuri telaga
Langit basah
Hujan tak memuja bumi
Langit gemuruh
Sorak Jibril memekakkan genderang perang
Seruling ada di tangan Isrofil
Hasil perebutan dengan Daud
Sang Peniup
07 Juni 2007
***
[8]Langit ke Tujuh
Apa
yang kau suka dari alam ini. Langit !!
Bukankah
langit ada di atas tak mungkin kau bisa menggapainya. Ya, justru itulah yang kusuka. Aneh.
Lebih
aneh lagi kau bertanya seperti itu.
Aneh.
Ya,
memang aneh
Langit
satu langit semu. Sudah tahu kenapa kau jelaskan. Biar !! aku ingin semua lebih
tahu dari sekedar tahu, tahu !!
Terserah.
2007
***
[9]Bila Saja
...
bila saja aku boleh menawar.
Akan
kutukar resahku pada ....
ah,
mungkin, baiknya kutaruh dukaku
pada
kelopak pagi
pada
rahsia …
atau
simpankan airmataku
aku
tak b`rani bertaruh.
dapatkah
angin simpan harapanku …
padamu
yang mengerti makna isyaratku …
pinjamkan
pedang umar
16.28 / 02.03 wib
***
[10]Edelweis
...
kaukah keabadian
Setiap
akar adalah nafas
Matahari
hidup dan mati di ufukmu
Ada
yang menyangkal
Kau
adalah kekosongan belaka
Menukar-nukar
mawar melati
Kau
tipu belalang sawah
Menyapu
titik api lembayung
Seperti
kau
Bukan
siapa-siapa
Siapkan
dupa di bawah tungku
Bukan
tungku
Purnama
siap menelan kesombonganmu
Edelweis
Abadikah
kau !!?
lingkarkota 4 hari sebelum purnama
26 juni`07/ 00.35
---
[11]Redam
seluruhku meredam
tangis yang lahir dari tawaku
mengalir tanpa langit malam
ada yang menggesek senar
mengalunkan cemburuku
pada sunyi jiwa
padaku ....
Salatiga 17 Oktober 2007
---
[12]Rembulan Emas
: Mohon pinjam &
Permisi
Ebiet G Ade
tak biasanya kulihat rembulan emas mengambang
sepersepuluh purnama menjulur lidah ombak ada yang hilang pada dekap kepadamu
yang mengaku rindu
ada rembulan gemerlap deburan cahya pasir berencana
membangun istana
pantai ngebum kaliwungu
11 juni 2007/01.54
---
[13]Masih Saja
Masih saja aku di sini
menunggu
kembali ruhku
Pagiku sunyi
sekali
Begini adaku.ketakberdayaanku
Rapuh manusiaku
Tak tahu.aku tak tahu
Siapa Aku?
Tibatiba saja aku tak ada dalam adaku
Wahai kembaran ruhku
Kumohon
Kembalilah padaku
Juni 16, 2007 / 01.15 dinihari
---
[14]Seperti Malam
Seperti
malam
Yang
pernah terbit di mataku
Sendiri
Menghapus
sesuatu yang luka
Pada
matahari
Kuberharap
Esok
aku temukan
Cahaya
-Nya
Masih
terjaga jasadku
Berharap
ada yang berkenan
Menerima
keangkuhanku
pantai ngebum, 10 juli `07
dinihari 02.36
---
[15]Angin dan Sesuatu ...
: Den, mksh jdl`y
coba tetapkan
antara angin dan sesuatu
yang kelak hampa
sembunyi di celah batu
menemu biru
atau
cahaya matahari
yang menembus rumput
awan berarak pelan
yang tak masuk di akal
1477_08.30
---
[16]Hawa Adam & Hawa
kita
yang pernah terusir lantaran khuldi.untuk kedua kalinya kita terusir, lagi
lantaran apa lagi?
bukan
karena khuldi kekasih.bukan karena iblis.bukan karena tuhan yang membenci kita.
untuk
kedua kalinya kita terusir.kali ini lantaran jibril.hingga kita terlempar
jauh,jauh dan hilang.entah di mana kita sekarang...
aku
ingin pulang adam,antarkan aku !!
tunggulah
sampai embun memandikan jasadku !!
Kumpulrejo Kaliwungu 30 Agustus 2007
18 Sya`ban 1428_22.16
---
[17]Tasyahud
Tasyahudku
luntur
Belum
sampai hamidummajid
Belum
sampai salam
Ketika
ku `kan meneruskan
Tiba-tiba
Malik meludahiku
”syahadatmu
kau ulang !!”
Akupun
batal
Asyhadu
....
16 Juli 2007_24 tahunku
---
[18]Embun Matahari
tengah malam burung hantu kecil menyelinap pada remang
dahan beribu daun. tak ada yang menemani.kepak sayapnya meramu angin lebih
kental.memaksa waktu tidur
dari goa kalelawar menantang.beradu mata
berpandangan.siapa berani kedip duluan harus menjadi embun,siapa menang jadi
matahari.
tak ada yang menang tak ada yang kalah.tak ada yang
beradu.sebab takkan ada yang mampu gantikan embun atau matahari ....
Cairo, 9 Nopember 7_05.37
(etok2e)
---
[19]Nawaitu
Nawaituku kosong bulan
Malam thowaf tasbih i`tikaf sepi
Menjamu nafas bangkai bumi
Terkapar sayap-sayap angin
Melebur menjulang lorong masa
Nawaituku
Siwak katulistiwa
Menggurat jingga langit
Lembayung surga
Masjidil Haram Makah (semoga)
1 Ramadhani 1428; 00.07 wib
---
[20]13 November
: ytc
Ramadhani Ratna Pamungkas
awalnya
hanya sebuah kebetulan
kau
dan aku atau kita ada dalam ruang dan waktu yang sama.
tiada
rencana sejak awal
yang
akhirnya mempertemukan kita
sejak
itulah pertemuan
selalu
terulang
pagi
siang sore atau bahkan malam
tak
ada yang memulai diantara kita
diam
dan diam semua
akhirnya
ada isyarat
kita
saling mengeja
rahasia-rahasia
mata yang menyembunyikan hati kita.
kita
mesti bersatu
2006
---
[21]Kembang Sangkar
masih kau ingat
kembang tanam pada pot
sangkar kaca tempat tembus
angin
laut jawa
berkembang
layar putih
merajut
bayi-bayi bumi
dalam
dekap airmata tumbuh
pelataran
cahaya
seperti
mutiara matamu
bening
kali camar menyamar
ada
senyum di bibirmu
23 Sept 007_1725
---
[22]Surga
yang Hilang
Masih
ingat !!?
Jalan liku yang pernah mengantar kita kabur
Dari pengasingan belukar
Jalan berbukit setapak
Jurang menantang
Untuk apa mati
Kalau akhirnya hidup lagi ?
Semua dicatat semua dapat tempat *)
Pada buku harian_nya
Pada buku harian_nya
Siapa memilih dia memilih lagi
Jalan hanya perulangan matahari
Sekarang kemarin atau lusa
Sama saja
Ada yang hilang
Di telapak kakimu
25 ramadhani 1428 / 00.23
*)chairil anwar
---